Bos IMF Puji Jokowi, Pengamat Ekonomi Merespons, Simak
“Yang paling penting adalah bagaimana pemerintah bisa menggunakan mix polecy, antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter supaya potensi ekonomi domestik itu menjadi penggerak ekonomi utama kita,” kata Rosdiana, Selasa (20/7).
Dia menyebut meskipun berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi global, tetapi sebenarnya secara market size aktivitas perekonomian domestik kalau dioptimalkan bisa juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Rosdiana, jika melihat indikator-indikator ekonomi inti maka pemerintah harus waspada terhadap apa yang terjadi secara geoekonomi politik internasional seperti dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina.
Kemudian beberapa negara mengalami inflasi cukup tinggi dan kolapsnya Sri Lanka yang relatif dekat secara geografis dengan Indonesia hingga perlu kehatian-hatian secara makroprudensial dalam pengelolaan ekonomi, terutama APBN.
Dosen Ekonomi dan Bisnis ini, ada beberapa tren aktivitas ekonomi mengalami ekspansi dan hal ini sangat baik buat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indeks mobilitas masyarakat makin meningkat, di bulan Juni 2022 mobilitas masyarakat sudah berada pada level tertinggi di kuartal 1 di 2022. Artinya aktivitas dan mobilitas yang naik itu menciptakan manfaat ekonomi terhadap berbagai sektor.
“Ketika indeks mobilitas masyarakat ini naik, berarti akan mendorong peningkatan konsumsi produksi dan ini semua adalah hal baik bagi perekonomian,” kata Rosdiana.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memuji Presiden RI Jokowi.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal