Bos Indoguna Merasa Ditipu Elda dan Fathanah
jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Direktur HRD PT Indoguna Utama Juard Effendi menyatakan pihaknya terbelit dalam kasus dugaan suap karena ditipu Ahmad Fathanah.
Penipuan Fathanah, kata dia, terkait penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 untuk PT Indoguna Utama dan perusahaan lain yang masih tergabung dalam grup PT Indoguna. Namun, tak dijelaskannya secara rinci mengapa Fathanah dianggapnya sebagai seorang penipu.
Juard mengungkapkan hal tersebut setelah disinggung majelis hakim soal pemberian uang Rp 1 miliar kepada Fathanah dari PT Indoguna.
"Saya tahunya ditugasin Arya Effendi untuk memberi 1 miliar (rupiah) untuk Fathanah," kata Juard saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Dirut Indoguna Maria Elizabeth Liman di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (18/3)
Juard mengaku awalnya tak tahu soal asal muasal pengumpulan uang untuk Fathanah itu. Dia juga membantah menyiapkan uang untuk Fathanah.
Yang jelas, kata dia, uang tersebut diambil kas keuangan Indoguna atas arahan Arya Abdi Effendi. Pasalnya, Fathanah akan hadir ke kantor Indoguna pada Pada 29 Januari 2013 untuk mengambil uang Rp 1 miliar itu.
"Saya sebenarnya enggak tahu apa-apa, waktu ngasih duit hari itu, saya juga ditangkap. Padahal itu saya baru keluar dari rumah sakit hari sebelumnya," sambungnya.
Juard dalam hal ini juga menyatakan Elda, orang terdekat Luthfi sebagai seorang penipu. Elda, kata dia, mengaku memiliki banyak akses di Kementerian Pertanian.
JAKARTA -- Mantan Direktur HRD PT Indoguna Utama Juard Effendi menyatakan pihaknya terbelit dalam kasus dugaan suap karena ditipu Ahmad Fathanah.
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak