Bos Intelijen Sebut Intervensi Asing di Australia Sangat Membahayakan

"Berbeda dengan insiden terorisme, bahaya dari spionase mungkin tidak dirasakan selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun," jelasnya.
"Kegiatan semacam ini biasanya berlangsung tenang, berbahaya dan mereka memiliki jejak yang panjang."
Ancaman siber
Bos ASIO ini mengatakan Australia menjadi "target empuk" serangan siber yang disponsori negara tertentu.
Dia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penambahan kewenangan kepada lembaga intelijen domestik ASD.
Kewenangan ASD memicu kontroversi setelah artikel di media News Corp mengenai kemungkinan perluasan kewenangan, menyebabkan rumah jurnalis Annika Smethurst digerebek polisi awal tahun ini.
Ancaman siber, kata Lewis, muncul setiap hari, sehingga perlu meninjau kembali kemampuan ADS dalam melindungi warga Australia.
Lewis ditunjuk memimpin ASIO pada tahun 2014 setelah berkarir di militer dan jabatan publik lainnya.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya