Bos PT Nagano Kabur, Karyawan Bertahan Jaga Aset Perusahaan
Meskipun sudah dua bulan berlalu, mereka masih menggantungkan harapan agar hak-hak mereka segera dipenuhi oleh pihak manjemen.
“Kami nggak nyerah mas. Karena ini harapan satu-satu buat lanjutin hidup kami kedepan. Kalau kerja di PT lain tak bisa lagi karena umur sudah tak memungkinkan lagi. Kalau dibayar tunggakan ini, kami bisa buka usaha atau modal buat pulang kampung,” kata Hamida yang diiyakan rekan-rekannya yang lain.
Selama dua bulan terakhir ini kata Hamida mereka silih berganti berjaga di depan perusahaan. Malam hari dijaga oleh kaum pria dan siang hari kaum wanita.
“Masih kerja kami sepertinya karena bagi tiga shift untuk jagain aset ini. Kalau tak jaga nanti diambil diam-diam,” ujar Hamida.
Situasi mereka saat ini kata Hamida sudah cukup sulit. Karena tak berpenghasilan lagi mereka tidak lagi membuka dapur umum di depan perusahaan seperti sebulan sebelumnya. Itu karena pasokan makanan dan minuman yang disediakan secara bersama sudah habis. Sebulan belakangan mereka harus bawa bekal masing-masinga dari rumah untuk makan di lokasi perusahaan.
“Bawa bontot (bekal, red) sekarang mas. Tak ada modal,” ujarnya.
Selama menjaga aset perusahaan, karyawan khususnya kaum ibu-ibu mengisi kesuntukan dengan merangkai tas atau topi dari benang agar bisa dijual.
Pantuan Batam Pos siang kemarin, Hamida dan empat rekannya yang lain terlihat sibuk merangkai benang yang dibeli dari toko untuk membuat tas ataupun topi dan aksesoris lainnya.
Para karyawan PT Nagano yang ditinggal bos kabur ke Jepang memutuskan untuk tetap bertahan menjaga aset perusahaan di kawasan Industri Batamindo, Batam.
- Tunggakan PT Nagano Kepada Karyawaan Sebesar Rp 2 Miliar
- PT Nagano Jepang Akhirnya Sanggupi Bayar Upah 54 Karyawan
- Berita Terkini Soal PT Nagano Tutup, Presdir Kabur ke Jepang
- Bos PT Nagano Kabur ke Jepang, Disnaker Lakukan Langkah Ini
- Presdir PT Nagano Kabur, Karyawan Amankan Aset Perusahaan
- PT Nagano Tutup, Nasib Puluhan Karyawan Belum Jelas