Bos Susi Air Sudah Kerap Tolak Ajakan Berpolitik
jpnn.com - PANGANDARAN - Eka Santosa, Ketua DPW Partai Nasdem sekaligus sahabat Susi Pudjiastuti mengaku bangga jika bos Susi Air itu masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Susi dianggap layak membantu presiden pilihan rakyat tersebut.
"Walaupun pendidikan Bu Susi tidak tinggi, tapi beliau memiliki kemampuan di atas rata-rata, Indonesia saat ini butuh orang seperti beliau," ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) tadi malam.
Eka mengaku kerap mendorong sahabat kecilnya itu untuk terlibat dalam pemerintahan. "Saya termasuk orang yang selalu mendorong beliau aktif dalam politik namun kerap menolak. Mudah-mudahan kedatangan beliau ke Istana Merdeka menjadi isyarat kalau beliau sudah siap berbakti untuk negeri," tuturnya.
Dikatakannya, komunikasinya dengan pengusaha sukses asal Pangandaran itu masih berjalan lancar. "Saya dengan Bu Susi masih terus berkomunikasi, termasuk sebelum dipanggil Pak Jokowi," kata dia.
Menurut Eka, Susi memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik di bidang kelautan, kepariwisataan dan sosial kemasyarakatan. "Dia itu jaringannya luas karena pertemanan yang baik dengan para petinggi negeri ini, termasuk dengan para Jenderal," tuturnya.
"Pengalamannya di bidang kelautan sangat baik, pariwisata juga paham dan tahu betul kondisi negeri ini sampai ke pelosok-pelosok," sambungnya.
Sebagai masyarakat Jawa Barat, Eka mendukung dan bangga dengan sosok perempuan itu. "Kita dukung Bu Susi. Saya yakin beliau mampu jika diberi amanah sebagai menteri," bangganya. (nay)
PANGANDARAN - Eka Santosa, Ketua DPW Partai Nasdem sekaligus sahabat Susi Pudjiastuti mengaku bangga jika bos Susi Air itu masuk dalam kabinet Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS