Bosan Jadi Laki-Laki, Avika Warisman Berganti Kelamin Menjadi Perempuan
Merasa Feminin sejak Duduk di Bangku SMP

Avika mulai merasakan adanya ketidakberesan dalam dirinya sejak kelas 2 SMP. Dia merasa lebih nyaman menjadi seorang perempuan daripada wujud fisiknya yang laki-laki kala itu. Namun, saat itu, dia belum berani terang-terangan karena di sekolah harus tetap mengenakan seragam laki-laki sampai SMA. Dia baru berani membuat ’’kejutan’’ saat acara perpisahan kelulusan SMA pada 2011 dengan memilih mengenakan kebaya dan riasan layaknya teman-teman perempuan di sekolah.
’’Banyak yang terkejut. Tetapi, saya malah dapat penghargaan busana terbaik di acara itu,’’ kenang saudara kandung Agus Bastomi dan Abrelia Tri Warisman tersebut.
Selepas SMA, Avika menjadi lebih leluasa menunjukkan ’’jati diri’’-nya. Apalagi, setelah meneruskan kuliah D-3 di jurusan Food and Baverage Product spesialisasi hot kitchen di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Jogjakarta, penghobi memasak dan tata rias tersebut merasa memiliki lingkungan yang lebih mendukung.
’’Di luar kuliah, saya biasa ikut pemotretan dan jadi model tata rias di Jogja,’’ ujarnya.
Selebihnya, sampai sekarang Avika sadar sepenuhnya bahwa seorang transgender masih dipandang sebelah mata dan belum bisa diterima sepenuhnya. Lebih-lebih di lingkungan pedesaan tempat tinggalnya.
’’Tetapi, itu tidak menggoyahkan saya. Sebab, keinginan saya sudah kuat,’’ tegasnya.
Kini terbukti, Avika telah berubah menjadi seorang perempuan cantik dan lebih bahagia menjalani kehidupannya. Saat ini yang sedang ditunggunya adalah menanti kepastian perubahan fisiknya tersebut secara hukum.
Sementara itu, Prof Dr Djohansjah Marzoeki SpBP, ketua tim dokter RSUD dr Soetomo, mengingatkan pasien yang ingin menjalani operasi ganti kelamin untuk tidak main-main. ’’Karena itu, niatnya harus dibulatkan dulu sebelum memutuskan untuk operasi,’’ ujar ahli bedah plastik lulusan University of Groningen Belanda itu.
Melakukan perubahan jenis kelamin merupakan keputusan besar dan berani. Misalnya, pengalaman pemuda asal Nganjuk ini yang belum genap sebulan menjalani
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif