Botol Coca Cola Corak Batik ke Museum Atlanta
Selasa, 04 Mei 2010 – 19:33 WIB
Botol Coca Cola Corak Batik ke Museum Atlanta
JAKARTA- Batik sebagai kekayaan warisan Indonesia, ternyata tak hanya menarik untuk dunia fashion. Coca Cola Company malah menjadikan corak batik sebagai salah satu model botol produksi unik khas Indonesia. Botol corak batik ini akan disiapkan untuk dititipkan kepada Happiness Ambassador guna disimpan dan dipamerkan di museum World of Coca Cola di Atlanta. Disebutkan, tiga Happiness Ambassador asal Indonesia terpilih adalah Antonio Santiago (Meksiko), Kelli Ferris (Belgia) dan Tony Martin (Jerman). Mereka terpilih sebagai Happiness Ambassador melalui pemilihan online secara global. Jika mereka berhasil menjalankan misi sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, maka mereka akan berhasil menciptakan rekor baru untuk jumlah negara terbanyak yang dikunjungi dalam satu tahun.
Corporate Affairs Director Coca Cola Indonesia, Titi Sadarini menyebutkan botol unik yang dipamerkan di museum World of Coca Cola di Atlanta akan mencapai 206 botol dengan disain unik. Hal ini diperoleh dari program 'Happiness Amabassador' Coca Cola dalam program Expedition 206 yang berkunjung ke 206 negara di mana Coca Cola dipasarkan selama 365 hari.
"Untuk Indonesia, adalah negara ke 79, dan di Jakarta ini mereka akan melihat bagian bersejarah dari ibukota Indonesia ini, salah satunya di seputar Kota Tua," terang Titi Sadarini di Cafe Batavia, Jakarta, Selasa (4/5).
Baca Juga:
JAKARTA- Batik sebagai kekayaan warisan Indonesia, ternyata tak hanya menarik untuk dunia fashion. Coca Cola Company malah menjadikan corak batik
BERITA TERKAIT
- Vention Meluncurkan Produk Inovasi Terbaru, Desain Lebih Modern
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif