Bougainville Merdeka dari Papua Nugini, Komandan Pemberontak Jadi Presiden
jpnn.com - Mantan komandan militer pemberontak Ismael Toroama telah terpilih sebagai presiden Bougainville, Rabu (23/9). Dia akan memimpin pembicaraan lebih lanjut dengan Papua Nugini terkait proses kemerdekaan.
Pemilihan umum adalah yang pertama sejak Bougainville memberikan suara terbanyak untuk pemisahan dari Papua Nugini pada akhir tahun lalu.
Pulau Bougainville yang kaya mineral telah terhambat oleh kemajuan ekonomi yang kecil selama bertahun-tahun, menyusul perang saudara selama satu dekade yang merenggut sebanyak 20.000 jiwa sebelum berakhir pada tahun 1998.
Konflik tersebut sebagian besar mempermasalahkan tentang bagaimana keuntungan dari tambang emas dan tembaga Panguna yang menguntungkan di Bougainville harus dibagikan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia akan bertemu dengan Toroama dalam beberapa minggu mendatang.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan presiden terpilih Toroama dalam memajukan konsultasi tentang hasil referendum baru-baru ini dan mengamankan pembangunan ekonomi jangka panjang dan perdamaian abadi bagi rakyat Bougainville," kata Marape.
Saat kampanye pemilu, Toroama mengatakan ada waktu perang, ada waktu rekonsiliasi, dan ada waktu membangun bangsa baru.
“Tuhan juga akan memberikan kekuatan bagi kita untuk membangun bangsa karena waktunya telah tiba. Kita sedang dalam perjalanan,” ujarnya.
Tidak sia-sia Ismael Toroama bertahun-tahun memimpin pemberontakan rakyat Bougainville terhadap pemerintah Papua Nugini
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai