Bowo Sidik Akui Amplop Kode 'Cap Jempol' untuk Serangan Fajar Pileg

jpnn.com, JAKARTA - Tersangka dugaan suap kerja sama pengiriman pupuk menggunakan kapal, Bowo Sidik Pangarso alias BSP telah menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (5/4).
Bowo yang keluar dari gedung KPK sekira pukul 19.15 WIB mencoba menghindari sorotan kamera saat dicecar pertanyaan wartawan. Namun banyaknya pewarta yang melontarkan pertanyaan, politisi Golkar ini akhirnya bersedia berbicara.
BACA JUGA: Misteri Cap Jempol di 400 Ribu Amplop Serangan Fajar Pak Bowo
Ia mengaku ratusan ribu amplop terdapat 'cap jempol' itu akan digunakan untuk serangan fajar Pemilu 2019 kepentingan pencalonannya di Pemilu Legislatif 2019.
“Iya, iya, untuk Pileg,” ujar Bowo kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
BACA JUGA: Bowo, Pak Luhut dan Demokrasi Amplop
Bowo membantah uang berjumlah Rp 8 miliar itu mendapat arahan dan perintah dari salah seorang menteri yang berkaitan dengan kerja sama pupuk, dalam hal ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Enggak ada, enggak ada (arahan menteri),” singkat Bowo.
Bowo membantah mendapat arahan dan perintah dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
- Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar Pantas Dihukum Berat
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang