Boy: Polisi tak Dihiraukan Kalau Ditembak Teroris
jpnn.com - JAKARTA - Polisi terpaksa menembak mati enam teroris di Ciputat, Tangerang, Banten. Baku tembak saat penggerebekan pada malam tahun baru 2014 itu tak terelakkan. Polisi sebenarnya ingin menangkap hidup-hidup.
"Kepengennya tidak meninggal ya. Kita tidak mengiginkan pelaku kejahatan itu ditangkap dalam keadaan meninggal dunia," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Kamis (2/1).
Namun, Boy mengatakan, kondisi di lapangan pada saat penggerebekan membuat polisi harus bersikap tegas. Dalam baku tembak itu, risikonya bisa polisi atau teroris yang meninggal. "Kan kalau polisi yang meninggal tidak ada yang menghiraukan itu," kata Boy.
Menurut Boy, melumpuhkan teroris bukan seperti menangani kejahatan konvensional. Apalagi, pada saat akan ditangkap para teroris itu melawan. "Jadi, mungkin bagi mereka mati itu salah satu tujuan jihad. Jadi, mereka tidak ingin menyerah begitu saja," ungkapnya.
Menurutnya, ketika teroris itu menguasai senjata api, bom, maka kondisi seperti ini bisa membuat petugas beresiko terkena senjata yang dimiliki kelompok tersebut.
"Ini jelas suatu kondisi yangg tidak bis disamaratakan seperti kejahatan konvensional yang mana kita bisa bernegosiasi," kata Boy. (boy/jpnn)
JAKARTA - Polisi terpaksa menembak mati enam teroris di Ciputat, Tangerang, Banten. Baku tembak saat penggerebekan pada malam tahun baru 2014 itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer yang Sulit Daftar PPPK Tahap 2 Bisa Praktikkan Solusi MenPAN-RB
- PT KSEI Gandeng Yayasan Felix Maria Go Bagikan Susu dan Biskuit Bergizi di NTT
- Menteri Impas: 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024
- Waka MPR Sebut Layanan & Kualitas Kesehatan Masyarakat Harus Direalisasikan
- Dukung Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ciliwung, Pertamina: Memiliki Manfaat Besar
- PKB Jakarta: Pembatalan Penutupan Koridor 1 TransJakarta Langkah Bijak