Boy Rafli: Karakter Kekerasan Dapat Masuk Melalui Game Online

jpnn.com, BATU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar melaksanakan kegiatan Launching Buku "Kecanduan Game Online" di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (15/2).
Buku tersebut merupakan buah karya Kepala BNPT bersama Profesor Deddy Mulyana (Guru Besar Komunikasi Unpad dan Dr. Devie Rahmawati (Pengajar dan Peneliti Tetap di UI).
Di dalam buku tersebut dijelaskan bahaya kecanduan game online yang memberikan dampak ekonomi, kesehatan, hubungan sosial dan lainnya termasuk pengaruh kekerasan dan paham radikal terorisme. Hal ini diperparah dengan mayoritas anak muda yang ternyata menggemari game online.
“Karakter violence (kekerasan) ada yang masuk lewat game. Ada tindakan kekerasan yang dilakukan anak muda referensinya dari permainan game," kata dia.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini berharap anak muda ini dilindungi dengan pendidikan karakter yang kuat.
Di samping itu, Boy Rafli berharap para desainer game online bisa membuat game yang mengajarkan perdamaian bukan kekerasan.
"Para desainer ini bisa menjadi mitra BNPT mewujudkan Indonesia Harmoni dalam membuat game yang mengajarkan karakter-karakter kebaikan yang kuat," ujar Boy Rafli.
Sementara itu, Profesor Deddy dan Dr. Devie melihat banyaknya game online merupakan dampak pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan digital.
Bahaya kecanduan game online yang memberikan dampak ekonomi, kesehatan, hubungan sosial dan lainnya termasuk pengaruh kekerasan dan paham radikal terorisme.
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Final Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Bersama BNPT, Berikut Nama Pemenang
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Demi Game Online, Pria Asal Kalidoni Palembang Nekat Curi Entok
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme