Boy Rafli Mengingatkan WNI yang di San Francisco untuk Waspada

"Baik secara global maupun nasional. Hal tersebut membawa implikasi secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Boy dalam keterangannya yang diterima, Selasa (13/9).
Data BNPT menunjukkan keterlibatan PMI dalam terorisme sudah terjadi di Singapura dan Hong Kong.
Selain terlibat dalam pendanaan, ada juga ada yang terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri.
Selain itu sampai 2022 masih terdapat Foreign Terrorist Fighters (FTF) Indonesia yang berada di zona konflik Irak dan Siria.
Mereka merupakan korban propaganda ideologi terorisme yang anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pro ideologi transnasional.
Propaganda juga kerap disuarakan teroris dengan menggunakan narasi agama sebagai landasan untuk bersikap intoleran, eksklusif, bahkan melakukan aksi kekerasan.
Boy lantas mengimbau agar 13.886 orang WNI yang berada di wilayah kerja KJRI San Francisco lebih waspada.
"Kami berharap diaspora WNI di Amerika Serikat dapat menghindari segala bentuk ancaman radikal terorisme dan pendanaan terorisme,” katanya.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengingatkan WNI yang berada di San Francisco untuk waspada.
- Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 1.000 Meter
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Menlu Sugiono Pastikan tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Myanmar
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat