Boy Rafli Minta Semua Pihak Berhati-hati dengan Ajaran Radikalisme Berkedok Agama
Boy menjelaskan jika sudah menghalalkan kekerasan berarti tidak mengacu pada agama mana pun. Sebab, semua agama tidak memperbolehkan adanya kekerasan, sedangkan kelompok teroris ini menggunakan agama untuk kepentingan politik agar mereka berkuasa.
Rektor IPDN Hadi Prabowo meminta praja untuk betul-betul mencermati pembekalan yang diberikan oleh Kepala BNPT ini sebagai pedoman yang harus dipahami. Terutama terkait paham-paham atau kelompok-kelompok yang mendukung intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Adanya radikalisme dimulai dengan adanya intoleransi lalu menjadi ekstrimis dan berkembang menjadi terorisme. Hal ini tentunya harus menjadi kewaspadaan kita semua, apalagi sekarang ini selalu berkedok agama," ujarnya.
Hadi juga sangat menyayangkan sekelompok oknum yang selalu membawa agama tertentu sebagai kedok atau media untuk mengajarkan radikalisme dan terorisme.
"Jangan menjadikan agama sebagai kedok atau media dari radikalisme dan terorisme. Kita harus mampu memilih dengan baik pendakwah agama, sehingga kita bisa menangkal radikalisme. Intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah musuh bangsa Indonesia," tandas dia. (tan/jpnn)
Boy Rafli meminta praja IPDN berhati-hati dengan dakwah atau kajian yang berkedok agama, tetapi di dalamnya disisipi ajaran-ajaran radikalisme atau terorisme.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi