Boy Sadikin Berhasil Memecah Kekuatan PDIP, Ahok pun Kalah
jpnn.com, JAKARTA - Dulunya di adalah pentolan PDI Perjuangan. Pria berkacamata itu adalah ketua DPD PDIP DKI Jakarta.
Namanya Boy Sadikin, putra mantan gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Pada 21 September 2016, dia mengundurkan diri.
Alasan pengunduran dirinya kala itu karena tidak mendukung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Sikapnya yang berseberangan itu lantas pilihan politiknya di Pilkada DKI juga berubah. Dia menggalang dukungan kader PDIP yang masih loyal kepadanya untuk tidak memilih Ahok.
Dengan aksi penggalangan, Presidium Relawan Anies-Sandiaga, Charles Simarmata mengatakan Boy sukses 'mengacak-acak' basis PDIP di ibu kota.
"Karena saya tahu persis apa yang dilakukan Pak Boy semenjak awal kampanye sampai detik terakhir Pilgub, akhirnya menjadi kemenangan pertama," ujar Charles dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4).
Charlie, sapaannya, lantas mengungkapkan, bahwa eks ketua DPD PDIP DKI itu rutin turun ke basis partai berlogo kepala banteng selama kampanye untuk membuat mesin partai tersendat.
Selain itu, Boy juga mengonsolidasikan kekuatan kader yang tak mendukung keputusan mengusung petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Dulunya di adalah pentolan PDI Perjuangan. Pria berkacamata itu adalah ketua DPD PDIP DKI Jakarta.
- Di Debat Kedua, RK-Suswono Janjikan Sekolah Negeri dan Swasta Gratis di Jakarta
- Di Bawah Komando H. Odink, Tokoh Multi Etnik di Jakarta Siap Menangkan RIDO
- Selama Pilkada Jakarta, Pramono tak mau Ubah Panggilan dari Mas ke Bang
- KPU DKI Jakarta Rilis Dana Kampanye 3 Paslon, RK Paling Besar, Dharma Terkecil
- Dapat Nomor 1, Ridwan Kamil: Dulu di Jabar Juga Nomor 1, Alhamdulillah Menang
- Nomor Urut Pilgub Jakarta: RK-Suswono Nomor Urut 1, Dharma-Kun 2, Pramono-Rano 3