Boyke: Partai Demokrat Jangan Terlalu Lebay Menanggapi Kreasi Seni Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Angkatan Muda Demokrat Boyke Novrizon mengaku kaget para Ketua DPD partai berlambang segitiga merah putih berlomba-lomba memolisikan Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi atas dugaan menyebar hoaks.
Adapun Budi Arie dilaporkan ke polisi menyusul unggahan karikatur Ketua Projo itu yang mengarahkan Partai Demokrat (PD) sebagai dalang di balik aksi penolakan PPKM.
Boyke pun meminta para Ketua DPD PD tidak lebay menyikapi unggahan Budi Arie, karena hak tersebut hanya berupa karya seni.
"Saya katakan dan ingatkan jangan terlalu bereaksi lebay menanggapi sebuah kreasi seni tangan dalam bentuk karikatur yang dibuat oleh saudara Budi," kata Ketua Pimpinan Sidang Kongres KLB DPP Demokrat Deli Serdang itu dalam keterangan persnya, Minggu (1/8).
Toh, kata Boyke, unggahan karikatur oleh Budi Arie tidak menuduh secara langsung nama Partai Demokrat sebagai sebuah institusi.
"Kalau dalam karikatur itu jelas tertulis ada kata-kata PD barulah bisa melakukan reaksi, wong, ini jelas enggak ada tulisan PD, kenapa pada kebakaran jenggot dan sangat terkesan lebay," ujarnya.
Boyke kemudian menyinggung cara PD di bawah kepemimpinan AHY yang terang-terangan menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Istana saat isu KLB Partai Demokrat.
Seluruh jajaran PD beramai-ramai mengatakan dan menuduh bahwa Istana dalam di belakang pelaksanaan KLB yang dilaksanakan di Deli Serdang.
Ppara Ketua DPD Partai Demokrat berlomba-lomba memolisikan Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi atas dugaan menyebar hoaks.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%