Boyke untuk Dampak Ma’erot

Boyke untuk Dampak Ma’erot
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Saya seperti tidak sabar. Ingin segera kembali ke Samarinda. Ketemu dokter Boyke Soebhali lagi. Yang akan mencopot ‘selang’ yang masih tertinggal di saluran kemih istri saya.

Juga untuk melihat apakah di dalam ginjal istri saya sudah nenar-benar bersih. Dari sisa-sisa pecahan batunya. Yang dihancurkan tiga minggu lalu.

Istri saya pernah pingsan beberapa hari. Gara-gara batu ginjal. Yang sudah keluar sendiri dari ginjal. Tapi nyanggrok di saluran kemih. Berhenti di situ. Bikin luka. Dan bernanah. Dan tidak ketahuan. Tiba-tiba pingsan.

Di Surabaya istri saya sudah berhasil mengatasi yang gawat itu: meski harus lewat pingsan.

Tapi untuk mengeluarkan batu ginjal yang lain tidak mudah. Alat yang cocok hanya ada di RS A.W. Syachranie Samarinda.  Dokter Boyke Soebhali yang ahli menjalankannya.

Belakangan sudah ada beberapa RS lain yang punya alat itu. Tapi saya sudah memutuskan ke Samarinda. Sekalian pulang kampung.

Ternyata masih ada dua batu lagi di ginjal istri saya. Semua sudah dikeluarkan. Di Samarinda itu.

Dari mana dokter Boyke belajar mengoperasikan alat itu? Ia memang urolog alumnus Unair.

Dampak jangka panjang pembesaran penis itu negatif. Bagian luar penis jadi mengeras. Kulit penis rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News