Boyke untuk Dampak Ma’erot
Tapi alat itu belum ada saat ia lulus spesialis ginjal. ”Saya ini suka magang,” ujar Boyke. Untuk keahliannya itu ia magang di Korea.
Tapi mengapa dokter Boyke masih ambil PhD di Erasmus University Rotterdam, Belanda? ”Profesor Doddy, guru saya di Unair juga bertanya seperti itu,” ujar Boyke.
Padahal di Indonesia untuk ambil doktor urologi tidak kalah baiknya.
”Tapi disertasi saya nanti kan di bidang rekonstruksi saluran kencing. Termasuk rekonstruksi alat kelamin laki-laki,” katanya.
Di Indonesia, kata Boyke pada gurunya itu, belum ada yang bisa jadi pembimbing. Prof Doddy akhirnya setuju.
Berangkatlah dokter Boyke ke Rotterdam. Membawa proposal penelitian bidang rekonstruksi.
Diterima. Maka Boyke harus mondar-mandir Samarinda-Rotterdam.
Alasan lainnya: Boyke akan menggunakan penelitian klinis. Bukan penelitian ilmu dasar.