BP akan Memanfaatkan Kembali Lahan Shipyard yang tak Produktif
jpnn.com, BATAM - Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, mengatakan lahan tepi pantai yang bisa dialokasikan untuk shipyard sudah tidak ada lagi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk itu, pihaknya akan memanfaatkan kembali lahan shipyard yang tak produktif.
Dia memastikan, pihaknya akan menggunakan sistem kerja sama dengan pemilik lahan.
Menurut dia, penyebab jatuhnya shipyard di Batam bukan hanya karena pengaruh ekonomi global saja. Tetapi juga karena banyak shipyard di Batam masih berteknologi rendah.
Hingga saat ini, ratusan shipyard di Batam hanya membuat kapal tongkang untuk keperluan eksplorasi minyak dan gas (migas).
"Shipyard kita menggantungkan pasarnya dari tambang minyak dan batubara. Sehingga begitu tambang jatuh, pesanan tongkang berkurang," jelas Hatanto seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hariini.
Karenanya, BP Batam berkeras ingin memasukkan industri berteknologi tinggi, termasuk shipyard, yang mau membangun kapal-kapal kelas tinggi.
Dia berharap shipyard berteknologi tinggi tersebut bisa mentransfer ilmunya kepada shipyard-shipyard yang sudah lama bermukim di Batam.
"Kita cari investor berteknologi tinggi sehingga potensi yang lebih tinggi bisa dilihat. Harapannya shipyard yang ada nanti tidak hanya buat tongkang saja, tapi juga buat kapal militer atau lainnya," ungkapnya.
Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, mengatakan lahan tepi pantai yang bisa dialokasikan untuk shipyard sudah tidak ada lagi di Batam, Kepulauan
- IP Expo Indonesia 2025 Ungkap Potensi Lisensi IP untuk Mendorong Inovasi & Bisnis
- Menata Masa Depan Berkelanjutan Melalui Transformasi Limbah Besi Industri
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- MIND ID Nilai Pengamat Pertambangan Berperan dalam Optimalisasi Hilirisasi
- Konsistensi Pertamina Group Terapkan ESG Dapat Pengakuan Lembaga Pemeringkat Dunia
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri