BP Berharap Makin Banyak Investor Masuk Batam

jpnn.com, BATAM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro, berharap banyak dari pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, Kamis (7/9) di Singapura.
Dia berharap akan semakin banyak investor dari negeri Singa yang masuk ke Batam.
"Harapan dari pertemuan Bapak Presiden adalah akan menghasilkan perhatian yang lebih tinggi dari dunia usaha di Singapura kepada Batam," kata Hatanto, setelah meresmikan peletakan batu pertama proyek gedung rawat inap RSBP Batam di Sekupang, Kamis (7/9).
Batam saat ini, kata Hatanto, dalam proses transformasi menuju proses kemajuan. "Mereka (investor Singapura) kami harapkan mau percaya bahwa Batam dalam proses kemajuan dengan meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan kemurahan dalam berinvestasi," ungkapnya.
Menurut Hatanto, banyak hal yang sudah dilakukan BP Batam saat ini untuk meningkatkan kepercayaan investor asing.
Salah satu contohnya adalah menerapkan kebijakan izin investasi 3 jam (i23J), Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK) dan lainnya.
"Intinya bagi kami adalah hasilnya adalah untuk meningkatkan daya saing supaya Batam lebih kompetitif lewat pembenahan pelayanan," ujarnya.
Managing Director Panbil Group, Johanes Kennedy, yang ikut hadir dalam pertemuan Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong, menuturkan Jokowi mengatakan akan memberikan kemudahan iklim investasi di Batam.
Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, berharap dari pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong, Kamis (7/9) di Singapura.
- Bank Mandiri Catat Pembukaan Akun Saham di Livin’ Investasi Melonjak 10 Kali Lipat
- BTP Law Firm Bertransformasi, Jawab Kebutuhan Investor Asing
- IASC OJK Selamatkan Rp 128,4 Miliar Dana Masyarakat Korban Penipuan
- Riset UBS Indonesia Ungkap Investor Swasta Antusias pada Danantara
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Lombard di Prancis, Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, & Energi
- Pakar Soroti Tantangan Transisi Energi di Asia Tenggara, Stabilitas Kebijakan Jadi Kunci