BP Migas Perbarui Peta Laut

BP Migas Perbarui Peta Laut
BP Migas Perbarui Peta Laut
Langkah ini untuk memastikan keselamatan pelayaran dan keamanan fasilitas migas yang berada di "Alur Pelayaran Barat Surabaya dan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. "Rencananya, kegiatan pemetaan tersebut dimulai pada Oktober 2011 yang akan memakan waktu selama enam bulan," katanya.

Nomor Peta Laut Indonesia yang akan direvisi adalah Peta Laut Indonesia Nomor 70, 81A dan 96 serta Peta Laut Indonesia baru nomor 96A. Amir mengatakan, pihaknya belajar dari pengalaman adanya kapal yang menabrak anjungan produksi minyak lepas pantai Platform KE-40 di perairan Jatim yang disebabkan fasilitas tersebut tidak tergambar dalam Peta Laut Indonesia. Insiden tersebut menyebabkan timbulnya kerugian negara yang cukup besar serta mengganggu proses produksi migas.

"Karena itu, kami ingin "memastikan setiap fasilitas migas yang ada di perairan Nusantara masuk ke dalam Peta Laut sehingga menjamin keselamatan fasilitas itu," terangnya."

Setelah Jawa Timur, kata Amir, BPMigas dan Dinas Hidro Oseanografi berencana membuat peta laut di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau. Di lokasi tersebut terdapat sejumlah fasiltias migas yang dikelola ConocoPhillips, Premier Oil, Star Energy, dan PT PAN. Selain itu, direncanakan pembuatan peta laut di wilayah Kalimantan Timur dengan sejumlah fasilitas migas yang dikelola PT Total EP Indonesia dan Chevron Indonesia Company. (owi/fat)

JAKARTA - Berkembangnya industri migas lepas pantai (offshore) mendorong Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) serius


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News