BP Migas Setujui Jatim Dapat Hasil WMO
Jumat, 12 Agustus 2011 – 18:19 WIB
Priyono menyebutkan, saat ini kebutuhan gas Jatim mencapai 900 mmscfd, sedangkan pasokan dari pengeboran di blok migas wilayah Jatim mencapai 600 mmscfd. "Nantinya, gas Jatim tidak bakal diekspor. Seluruh potensi dan produksinya hanya untuk mendukung kebutuhan Jatim," paparnya.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf mengungkapkan pihaknya memberikan respon positif terhadap dukungan BP Migas terkait upaya Jatim untuk ikut berpartisipasi pada pengelolaan WMO. "Kami sangat berterimakasih karena telah dibantu mewujudkan keinginan kami. Untuk merealisasikan, kami (Pemprov Jatim dan Pemkab Bangkalan) bakal segera membentuk BUMD untuk mengelola WMO," terangnya.
Mengenai porsi Pemprov Jatim dan Pemkab Bangkalan, Syaifullah menerangkan pihaknya akan membicarakan lebih lanjut dengan internal. "Namun kemungkinannya Pemprov Jatim akan mendapat lebih besar. Nanti Pak Gubernur akan membicarakannya juga," ungkapnya.
Berbanding terbalik dengan Syaifullah, Bupati Bangkalan Fuad Amin menginginkan Bangkalan mendapatkan 60 persen, sementara Pemprov sebesar 40 persen. "Jika melihat Santos (Perusahaan Migas asal Australia), daerah dapat 60 persen, dan provinsi dapat 40 persen," tuturnya. (gal)
SURABAYA - Pemda Jatim rupanya kian menemukan titik terang kepastian untuk menikmati hasil blok migas West Madura Offshore (WMO). Kepala BP Migas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi