BP Sukses Sumbat Kebocoran Minyak
Sabtu, 17 Juli 2010 – 09:30 WIB
NEW ORLEANS - Kali pertama sejak meluapnya minyak mentah dari anjungan lepas pantai Deepwater Horizon, British Petroleum (BP) sukses menyumbat kebocoran. Kemarin (16/7), mereka mengumumkan kesuksesan tersebut di hadapan media. Gedung Putih dan masyarakat di sepanjang pesisir menyambut baik pengumuman tersebut. Kendati demikian, pasar saham langsung mereaksi positif kemampuan BP menutup tiga klep sumur yang bocor di anjungan Deepwater Horizon. Di London, saham perusahaan minyak Inggris itu langsung melonjak 4,29 persen. Reaksi positif itu terjadi sesaat setelah BP resmi menutup klep ketiga sumur yang bocor pada Kamis sekitar pukul 14.25 waktu setempat atau sekitar pukul 02.45 dini hari kemarin.
"Saya sangat bahagia menyaksikan minyak mentah tidak lagi mengalir ke Teluk Meksiko," ujar Kent Wells, wakil presiden senior BP, seperti dilansir Agence France-Presse. Tapi, dia menegaskan bahwa keberhasilan pertama setelah hampir tiga bulan berusaha menghentikan luapan itu baru awal. Apalagi, BP membutuhkan waktu sedikitnya 48 jam untuk menganalisa dampak sumbatan tersebut terhadap kondisi sumur di bagian bawah.
Baca Juga:
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama juga memperingatkan BP agar tidak terburu-buru merayakan keberhasilan upaya penyumbatan. Sampai seluruh analisa dilakukan dan kekuatan sumbatan teruji, seluruh warga AS pun diimbau untuk tidak terlalu banyak berharap. Terutama, mereka yang tinggal di sepanjang pesisir Teluk Meksiko.
Baca Juga:
NEW ORLEANS - Kali pertama sejak meluapnya minyak mentah dari anjungan lepas pantai Deepwater Horizon, British Petroleum (BP) sukses menyumbat kebocoran.
BERITA TERKAIT
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang