BP Sukses Sumbat Kebocoran Minyak

BP Sukses Sumbat Kebocoran Minyak
BP Sukses Sumbat Kebocoran Minyak
"Ini pertanda baik. Tapi, seperti yang sudah saya katakan, semua ini masih dalam tahap uji coba," ujar presiden 48 tahun tersebut. Karena itu, dia akan memantau perkembangan sumbatan tersebut dengan seksama. Dia juga memerintahkan seluruh jajaran pemerintahannya untuk ikut mengawasi kinerja para pakar BP dalam menganalisa sumbatan tersebut.

   

Menurut Wells, tujuan uji coba tersebut adalah mengetahui apakah lingkaran dasar sumur yang terletak pada kedalaman empat kilometer ikut hancur dalam ledakan 20 April lalu. Dengan menyumbat tiga klep sumur minyak, BP berharap bisa menghentikan luapan minyak mentah ke Teluk Meksiko. Tapi, upaya penyumbatan seperti apapun akan sia-sia, jika ternyata lingkaran dasar sumur ikut rusak. Sebab, luapan minyak mentah tidak akan bisa dihentikan dari sisi atas sumur.

   

Selama analisa 48 jam itu, para pakar BP akan melakukan beberapa kali pemeriksaan dari cerobong setinggi sembilan meter yang sengaja ditempatkan di atas sumur sejak Senin lalu. Konon, cerobong itu berfungsi untuk mengukur tekanan di dalam sumur. Jika tekanan di dalam sumur tinggi, tiga klep yang sudah berhasil ditutup itu akan tetap berada pada tempatnya dan semburan minyak akan tetap tersumbat. Tapi, jika tekanannya rendah, ada indikasi kebocoran di klep lainnya.

Setelah pengamatan 48 jam, para pakar akan kembali membuka klep yang sudah terpasang dan berupaya menutup semburan dari dua sisi sumur. Dengan demikian, para pakar bisa melakukan pengukuran seismik yang baru di dalam sumur tersebut. "Sebelum pertengahan Agustus, tidak akan ada solusi final untuk menutup semburan ini. Sebab, pembangunan satu dari dua sumur pembantu baru akan selesai pada pertengahan Agustus," ujar Laksamana Thad Allen dari kesatuan penjaga pantai.

     

NEW ORLEANS - Kali pertama sejak meluapnya minyak mentah dari anjungan lepas pantai Deepwater Horizon, British Petroleum (BP) sukses menyumbat kebocoran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News