BP2MI Berangkatkan 300 PMI ke Korsel, Benny Rhamdani: Mereka Pahlawan Devisa, Harus Dilindungi

Tak hanya itu, tambah Benny, masih banyak perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap PMI, seperti tiket bus yang akan ditumpangi PMI ketika ingin pulang ke kampung halaman dengan harga yang sangat mahal.
"Kemudian mereka juga berbisnis roda empat," ungkap Benny lagi.
Oknum tersebut menyiapkan bus agar PMI yang tiba di tanah air pulang ke kampung halaman dari bandara.
"Ada yang di Malang, ke Lampung, Semarang, kemudian ke Jawa Timur, Jawa Barat, Bandung, mereka harus naik kendaraan itu, tidak punya hak memilih dengan biaya dan ongkos yang sangat tinggi. Kalau mereka melawan mereka diturunkan, ini kan tindakan yang kejam," ujarnya.
Karena itu, Benny menyarankan kepada para PMI untuk merekam melalui smartphone dan memviralkan melalui sosial media.
Benny menegaskan langkah tersebut merupakan bentuk perlawanan kepada oknum-oknum negara yang memainkan anak bangsa.
"Jika mendapat perlakuan, pemerasan dan penipuan dari oknum penjahat negara ini, saya minta semua PMI memvideokan oknum itu dan disebar ke sosmed agar tindakan mereka viral," pesannya. (mar1/jpnn)
BP2MI kembali memberangkatkan pekerja migran Indonesia yang kali ini berjumlah 300 orang dengan tujuan ke Korsel, simak pernyataan Benny Rhamdani
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Satu PMI Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kamboja, Menteri P2MI Bilang Begini
- Pekerja Migran Asal Jateng Capai Ribuan Orang, Ahmad Luthfi Siapkan Role Model Pendampingan dan Pelatihan