BP2MI Kejar Otak Intelektual yang Akan Kirim 18 CPMI Ilegal
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan tengah melakukan pengembangan terkait pemberangkatan 18 calon calon pekerja migran Indonesia (CPMI) non prosedural alias ilegal.
Hal itu disampaikan Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat konferensi pers di kantor BP3MI di Ciracas, Jakarta Timur, hari ini, Senin (13/3).
Seperti diketahui, BP2MI berhasil menggagalkan pemberangkatan 18 calon CPMI ilegal.
"Untuk pemberkatan kami masih belum tau, termasuk otak intelektual yang akan mengirimkan anak-anak bangsa kita ini masih tahap pengembangan, yang jelas jumlah 14 orang ini akan diberangkatkan ke Polandia bekerja di Kebun Sawit, dan satu orang ke Australia,"ujar Benny dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa (14/3).
Benny memastikan bakal terus mengejar master mind atau calo yang merekrut 18 calon PMI tersebut.
"Untuk saat ini kita masih mengamankan calonya dan sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pengembangan dan siapa master mindnya otak intelektual dari para sindikat mafia ini," tegasnya.
Benny memerinci sebanyak 14 CPMI hasil pencegahan di Bekasi semua laki-laki, dan ada empat orang perempuan pencegahan di Cilangkap Cipayung, Jakarta Timur.
"Totalnya ada 18 yang berhasil kami amankan," ujarnya.
BP2MI mengejar otak intelektual terkait pemberangkatan 18 calon calon pekerja migran Indonesia (CPMI) non prosedural alias ilegal.
- Kantor Imigrasi Bekasi Terapkan Kebijakan Bagi CPMI Untuk Dukung Pemberantasan TPPO
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi