BP2MI Ungkap Hasil Investigasi Kasus Pembunuhan PMI Oleh Terduga Pelaku Wowon Cs
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkap hasil investigasi yang dilakukan institusinya terkait kasus pembunuhan PMI yang diduga dilakukan Wowon Cs.
Dia mengungkapkan dari hasil investigasi BP2MI, dari 11 nama yang disebutkan oleh pihak Polda Metro Jaya, hanya tiga nama PMI yang masuk di dalam data lembaganya.
“Kami sudah memberikan keterangan data yang dianggap penting. Dari 11 TKW yang disebut di banyak media, hanya ada 3 nama di sistem BP2MI,” kata Benny dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dari 11 PMI tersebut, ada dua orang yang dibunuh, lima berada di luar negeri, dua orang di Jakarta, dan dua orang belum diketahui keberadaannya.
Benny menjelaskan kelima PMI yang berada di luar negeri tersebut diduga berangkat secara illegal dan tersebar di Mesir hingga Dubai.
“Yang masih berada di luar negeri, Evi Lusiana diduga di Dubai asal Bandung, Yeni Nursa'adah diduga berada di Mesir asal Cianjur, Hamidah Nursilah diduga berada di Riyadh asal Cianjur,” ujar Benny.
Dia mengatakan BP2MI masih menyelidiki terkait dua PMI yang belum diketahui keberadaannya yaitu atas nama Nene dan Sulantini.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya. Ini ada 5 nama yang masih ada di luar negeri, tetapi karena keberangkatannya un-prosedural, itu yang sulit kami lacak,” ucap Benny.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkap hasil investigasi yang dilakukan institusinya terkait kasus pembunuhan PMI yang diduga dilakukan Wowon Cs.
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Deputi Lasro: Teramat Mendalam Pelajaran & Legacy dari Bapak Benny Rhamdani
- Bea Cukai Edukasi Ketentuan Impor Barang kepada Para Pekerja Migran
- Lepas Keberangkatan PMI, Kepala BP2MI: Jadilah Duta Bangsa Pembawa Kebanggaan Bagi Negara
- Bea Cukai Sosialisasikan Aturan Kepabeanan untuk Pekerja Migran Indonesia