BPBD Lebak Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan

BPBD Lebak Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan
BPBD Kabupaten Lebak dan Polda Banten menyalurkan air bersih ke sejumlah kecamatan akibat kemarau panjang yang menyebabkan air bawah tanah mengering. Foto: Antara

jpnn.com, LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan sebanyak 19 kecamatan di daerah itu mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.

"Kami terus mengoptimalkan pendistribusian air bersih ke permukiman penduduk," kata Kepala Seksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Madias, Sabtu (21/9).

Masyarakat yang dilanda krisis air bersih itu tersebar di 19 kecamatan yakni Kecamatan Sajira, Cipanas, Bojongmanik, Leuwidamar, Cirinten, Warunggunung, Gunungkencana, Cihara, Wanasalam dan Panggarangan.

Lalu Kecamatan Bayah, Cigemblong, Cijaku, Cilograng, Cimarga, Muncang, Bayah, Cilograng dan Cibadak.

Mereka mendapatkan air untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) terpaksa memanfaatkan aliran sungai juga membuat lubang di tepi sekitar aliran sungai guna menampung air.

Selain itu juga mereka mengantre sejak dinihari di lokasi sumber mata air setempat dan juga ada memanfaatkan air kolam dengan kondisi berubah warna hingga hijau.

Selama ini, tambahnya, krisis air bersih di Kabupaten Lebak berlangsung sejak tiga bulan lalu. Karena itu, BPBD Lebak menetapkan status siaga bencana kekeringan dengan menyalurkan bantuan pendistribusian air bersih.

"Kami minta masyarakat jika mengajukan permohonan pendistribusian air bersih agar diketahui aparat desa dan kecamatan, karena menggunakan dana pemerintah," lanjutnya.

Sejumlah warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak mengaku sudah terbiasa jika musim kemarau dilanda krisis air bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News