BPBD Sumsel Ingatkan Pentingnya 3M di Pasar Tradisional
jpnn.com, PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan meminta pedagang di pasar tradisional selalu menerapkan protokol kesehatan 3M untuk menekan penyebaran COVID-19.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumsel Elbaroma mengatakan, pasar tradisional kerap menjadi klaster kasus COVID-19 dan kini masih berpotensi menjadi tempat penyebaran karena tingkat kepatuhan masyarakat terhadap 3M terbilang rendah.
"Lapak-lapak pakaian perlu dipasangi pembatas, jaraknya juga jangan terlalu dempet," ujarnya.
Pemerintah memang mendukung pemulihan sektor ekonomi, tetapi menurutnya masyarakat juga tetap harus mematuhi protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), khususnya di pasar tradisional yang dipadati ribuan orang setiap hari.
Penerapan protokol 3M di lapak pakaian dinilai paling utama untuk dilaksanakan karena kondisi pakaian yang banyak disentuh orang bisa menjadi perantara penyebaran COVID-19, sehingga ia mengimbau para pembeli tidak terlalu sering menyentuh pakaian.
Personel BPBD yang tergabung dalam Satgas Penanganan COVID-19 Sumsel terus mensosialisasikan kepatuhan 3M di pasar-pasar, ia juga mengingatkan jika Pergub Sumsel Nomor 37 Tahun 2020 yang mengatur sanksi disiplin prokes masih berlaku dan harus dipatuhi semua orang.
Personel BPBD yang tergabung dalam Satgas Penanganan COVID-19 Sumsel terus mensosialisasikan kepatuhan 3M di pasar-pasar.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini