BPD Diminta Salurkan Kredit Tanpa Agunan
Kamis, 29 Januari 2009 – 14:40 WIB
JAKARTA - Mendagri Mardiyanto meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) berupaya serius mendukung kebijakan pemerintah dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6 persen. BPD diharapkan melakukan langkah strategis terutama penguatan usaha mikro dan kecil yang terbukti memiliki ketahanan ekonomi.
"Penguatan usaha mikro dan kecil juga merupakan cerminan empati pada kaum miskin melalui berbagai program terkait, baik dalam bentuk penyaluran kredit tanpa agunan melalui program pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan,sehingga diharapkan mampu mengurani angka kemiskinan dan pengangguran," ulas Mendagri Mardiyanto saat membuka Lokakarya Nasional Penguatan BPD di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (29/1).
Baca Juga:
Pemerintah daerah dan BPD juga diminta mengembangkan kebijakan yang inovatif dan mencari terobosan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pasar. "Termasuk kemungkinan membangun kerjasama antar daerah atau daerah dengan swasta/investor secara profesional dan tidak mengabaikan prinsip kehati-hatian," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Dia menyebutkan, peran dan posisi BPD sangat strategis, mengingat rentangan dan sebaran kantor serta jaringannya yang cukup luas. Jumlah kantor cabang BPD jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bank Umum Swasta Nasional. Kantor Cabang BPD sebanyak 1263, sedang Bank Umum Swasta Nasional kantor cabangnya hanya 783. (sam/JPNN)
JAKARTA - Mendagri Mardiyanto meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) berupaya serius mendukung kebijakan pemerintah dalam mempertahankan laju pertumbuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI
- Viva Yoga Beberkan Visi Strategis Pembentukan Kementrans
- Pengertian, Aspek, Jenis, Tujuan, dan Cara Tingkatkan Literasi Keuangan
- Perkuat Posisi Produk Premium, Oxone Bikin Gebrakan di Awal 2025
- PAN Minta Menhut Berhati-hati Soal Rencana Mengubah 20 Juta Hektare Hutan Jadi Lahan Pangan dan Energi