BPDPKS Angkat Suara Soal Utang Rp 300 Miliar Terkait Subsidi Minyak Goreng

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) angkat suara soal utang Rp 300 miliar kepada peretail.
Utang tersebut muncul akibat pengaturan selisih harga program minyak goreng subsidi pada awal tahun.
Pemerintah meminta peretail menjual minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.
Sementara itu, harga beli minyak goreng yang dibayar peretail lebih besar daripada yang ditetapkan.
Menyusul masalah tersebut, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan pihak peritel telah menyambanginya untuk meminta kejelasan.
Dia menyatakan BPDPKS akan melaporkan permasalahan tersebut kepada Kementerian Perdagangan.
Menurut dia, BPDPKS baru bisa membayar setelah ada verifikasi dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.
"Proses verifikasi itu sedang dilakukan sekarang oleh mereka," ujar Eddy saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
BPDPKS angkat suara soal utang Rp 300 miliar terkait subsidi minyak goreng pada awal tahun.
- Curi Buah Kelapa Sawit, Jali Diringkus Satreskrim Polres Musi Rawas
- Peningkatan Suhu Global Mengancam Perkebunan Sawit, Pakar & Peneliti Cari Solusi di ICOPE 2025
- ICOPE 2025 Ajang Merumuskan Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit Berbasis Riset & Sains
- Memuat Buah Kelapa Sawit Hasil Curian, Pria di OI Ditangkap
- 2 Pelaku Pencurian Kelapa Sawit di Kebun PT. SBAL Ditangkap
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit