BPDPKS Bergerak Jaga Stabilisasi Harga CPO untuk Kesejahteraan Petani
jpnn.com, JAKARTA - Pengembangan industri yang berkelanjutan merupakan prasyarat penerimaan produk hilir kelapa sawit di pasar global.
Namun, sejumlah tantangan terus membayangi industri ini dalam menerapkan prinsip keberlanjutan, misalnya soal produktivitas terutama dialami perkebunan rakyat.
Hal itu berimbas terhadap harga CPO yang terus turun sehingga berdampak pula kepada kesejahteraan petani.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengupayakan aksi strategis yang tak hanya menyoroti penguatan industri hilir, tetapi juga memperbaiki kesejahteraan petani sembari mengupayakan stabilisasi harga CPO.
Hal itu disampaikan Director of Planning and Fund Management BPDPKS Kabul Wijayanto di sesi one on one Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2024 bertajuk Strengthening Sustainability to Accelerate Indonesia's Palm Oil Downstreaming, Jakarta, Rabu (7/8).
Dia mengatakan hilirisasi industri sawit memang harus berjalan, tetapi jangan sampai melupakan hulu.
BPDPKS menjalankan sejumlah program untuk mendukung implementasi good agricultural practice (GAP).
Aksi ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, kelompok tani, perusahaan swasta, serta perguruan tinggi.
Kabul menyebutkan program yang dimaksud mencakup peremajaan sawit rakyat, bantuan sarana dan prasarana, serta pengembangan SDM.
BPDPKS mengupayakan stabilisasi harga CPO untuk kesejahteraan petani melalui sejumlah aksi strategis
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi