BPDPKS dan AII Dorong Riset Sawit Hingga Laku Dipasarkan
jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Inventor Indonesia (AII) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membantu inventor mengatasi kendala komersialisasi invensi riset khususnya tentang sawit.
Hal itu untuk mendukung sawit sebagai komoditas perkebunan strategis nasional.
"Kami perkuat kemampuan inventor dalam berinvensi, dan membekalinya kemampuan memasarkan," kata Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Prof Didiek Hadjar Goenadi di acara Valuasi dan Komersialisasi Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit Grand Riset Sawit (GRS) 2021-2023, Selasa (2/7).
Kerja sama BPDPKS dan AII melakukan valuasi dan komersialisasi Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit yang dibiayai oleh BPDPKS sudah dilakukan sejak periode 2021-2022.
Kemudian, dilanjutkan kerja sama tahap 2 untuk periode 2022-2023.
"Pada GRS 2021-2023 ada 16 invensi yang siap komersialisasi dan sebagian besar merupakan riset dari perguruan tinggi," ucapnya.
Salah satunya, Pengembangan Mixed Matrix Membrane Berbasis Karbon Tertemplat Zeolit (KTZ) untuk Proses Pemisahan CO2 dari Biogas Palm Oil Mill Effluent dari LPPM ITS.
Ada juga invensi dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI, LPPM ITB, UGM, Institut Teknologi PLN, Unair, IPB, dan invensi dari Unila.
BPDPKS dan AII mendorong riset sawit oleh perguruan tinggi hingga laku dipasarkan
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan