BPH Migas Minta Pertamina Tetap Jual Premium
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 17 persen di antara total 6.280 SPBU sudah tidak menyediakan premium.
Sebab, Pertamina telah menghentikan penjualan bahan bakar minyak jenis premium di 1.094 SPBU di Indonesia.
Direktur Pemasaran Pertamina Muhammad Iskandar menyatakan, penghentian penjualan premium di sejumlah SPBU sesuai dengan ketentuan Perpres No 191 Tahun 2014.
Dalam beleid itu, premium tergolong bahan bakar umum di area Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Dengan begitu, Pertamina tidak berkewajiban menyediakan premium di semua SPBU.
Bahan bakar minyak yang wajib disediakan di SPBU adalah bahan bakar tertentu dan bahan bakar penugasan.
”Di Jamali, premium adalah bahan bakar umum. Statusnya disamakan dengan pertamax series. Namun, kami menerima penugasan di luar Jamali,” ujar Iskandar dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta kemarin (10/7).
Meski menerima penugasan, Pertamina tak menyediakan premium di semua 2.194 SPBU di luar Jamali.
Sebanyak 17 persen di antara total 6.280 SPBU sudah tidak menyediakan premium.
- Pertamina Komitmen Menjaga Suplai Energi untuk Mendukung Pelaksanaan Program MBG
- Pakar IPB Nilai Pengembangan Bioavtur dari Minyak Jelantah, Program Luar Biasa Pertamina
- Pertamina Optimalkan Perlindungan Perempuan & Anak Lewat program TJSL
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi
- Terkait Pemanggilan Beberapa Pekerja, Pertamina Patra Niaga: Hanya Sebagai Saksi
- Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina