BPIP Ajak Paskibraka Tebar Konten Positif di Media Sosial
![BPIP Ajak Paskibraka Tebar Konten Positif di Media Sosial](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/10/12/bpip-menyelenggarakan-pendidikan-dan-pelatihan-pembinaan-ide-1uvs.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Susulan Bagi Purna Paksibraka Tahun 2023 Provinsi Jateng, Jatim, dan Yogyakarta, di Kota Magelang, Kamis (12/10).
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengatakan keinginannya agar generasi muda menjadi penyebar konten positif dan persatuan di berbagai platform sosial media.
Benny, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa dunia digital memberikan dua sisi, yaitu sisi baik dan buruk.
"Media sosial bisa menjadi alat propaganda dan memperkeruh suasana, isu SARA, menyebar hoaks, dan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nah, inilah yang harus jadi perhatian kita," ujarnya.
Dia pun mencotohkan sisi buruk menggunakan media sosial. Semisal mengganti ideologi Indonesia dengan paham agama tertentu, ideologi hedonisme, individualisme, kapitalisme, atau kekerasan, yang mengakibatkan Pancasila terancam.
"Inilah tugas Paskibraka: menjadi penjaga Pancasila," tuturnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP itu mengajak agar generasi muda menggunakan kemampuannya untuk menjadikan media sosial sebagai pemersatu bangsa.
"Gunakan media sosial secara cerdas; pakailah lima jari ini untuk menjadi pemersatu bangsa, bukan provokasi memecah belah bangsa," katanya.
BPIP menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Susulan Bagi Purna Paksibraka Tahun 2023.
- Minta Pengusutan Hoaks Tendensius ke Kapolri, PP GPA: Jika Dibiarkan Memicu Konflik
- Hanya Demi Popularitas, Konten Kreator Asal Malaysia Buat Informasi Palsu
- Ratu Sofya Tanggapi soal Rumor Pernikahan dengan Cornelio Sunny
- Pemerintah Kebut Perancangan Aturan Pembatasan Media Sosial Berdasarkan Usia
- Monster Itu Bernama Gadget
- Stafsus BPIP Romo Haryatmoko: Perlu Transformasi Pembelajaran di Era Digital