BPIP Angkat Purna-Paskibraka 2021 sebagai Duta Pancasila di Lampung dan NTB
![BPIP Angkat Purna-Paskibraka 2021 sebagai Duta Pancasila di Lampung dan NTB](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/10/28/pengangkatan-purna-paskibraka-menjadi-duta-pancasila-di-ntb-vyq3.jpg)
jpnn.com, NUSA TENGGARA BARAT - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengangkat ratusan Purna-Paskibraka Duta Pancasila di sejumlah daerah. Salah satunya berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Lampung, Kamis, (27/10).
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina mengatakan pengangkatan tersebut menyusul pengangkatan Duta Pancasila di seluruh Indonesia yang dilaksanakan di 24 provinsi lain.
Rima menjelaskan Purna-Paskibraka Duta Pancasila harus memegang teguh konsensus, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Adik-adik juga harus menjadi teladan dalam mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan generasi muda," paparnya saat membuka acara di Provinsi NTB.
Purna-Paskibraka Duta Pancasila diharapkan dapat mengukir prestasi dan menjadi benteng ideologi Pancasila.
"Jadilah pewaris dan pemimpin Indonesia masa depan, jangan pernah ragu menjaga Pancasila, jagalah sang saka merah putih tetap berkibar di seluruh pelosok Indonesia," kata Rima sebagai penutup kata pengantar pengangkatan.
Dalam Kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi mengapresiasi kepada BPIP yang telah mengangkat Purna-Paskibraka 2021 Provinsi NTB menjadi Duta Pancasila.
Gita mengatakan tugas Purna-Paskibraka Duta Pancasila saat ini makin berat.
BPIP mengangkat ratusan Purna-Paskibraka 2021 sebagai Duta Pancasila di NTB dan Lampung
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Sila Kedua Pancasila: Antara Filosofi, Realitas, dan Implementasi di Sekolah
- Stafsus BPIP Romo Haryatmoko: Perlu Transformasi Pembelajaran di Era Digital