BPIP Bersama Pemprov Babel Perkuat Gotong Royong Internalisasi Nilai-nilai Pancasila

jpnn.com, BANGKA BELITUNG - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menyampaikan semboyan Bangka Belitung dengan 'Serumpun Sebalai' memiliki makna yang cukup dalam terhadap nilai-nilai Pancasila.
"Pulau Bangka Belitung ini menyimpan sejarah pahit-getirnya perjuangan sang Proklamator," kata Prof Yudian saat membuka Dialog Gotong Royong Pembumian Pancasila di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/2).
Prof Yudian menjelaskan secara rinci makna semboyan 'Serumpun Sebalai' tersebut.
Serumpun artinya satu rumpun, satu kelompok, atau satu golongan yang di dalamnya ada keragaman.
Adapun Sebalai, artinya satu balai, satu rumah besar bersama, di mana tiap-tiap anggota yang ada di dalamnya menjalin ikatan persaudaraan yang kuat.
"Tujuan-tujuan luhur ini 'Serumpun Sebalai' menyiratkan persatuan sebagaimana sila ketiga," jelas Prof Yudian.
Lebih lanjut mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga itu menyampaikan semboyan 'Serumpun Sebalai' juga mensyaratkan musyawarah mufakat untuk menempuh kesepakatan bersama, sebagaimana nilai sila keempat Pancasila.
"Selanjutnya, muara dari kesepakatan-kesepakatan itu adalah keadilan sosial sebagaimana tertera dalam sila kelima Pancasila," imbuh Prof Yudian menjelaskan.
BPIP dan Pemprov Babel berkolaborasi dalam upaya memperkuat gotong royong internalisasi nilai-nilai Pancasila di daerah tersebut
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global