BPIP Bina Puluhan Eks Napi Teroris di Banten Agar Memiliki Ideologi Pancasila yang Kuat
jpnn.com, BANTEN - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan pembinaan ideologi Pancasila kepada puluhan eks narapidana teroris (napiter) di wilayah Banten, Sabtu (8/7).
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi mengajak para Napiter untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai Warga Negara Indonesia dan memiliki Pancasila.
"Mari kita bersyukur, karena kita diberikan segala-galanya," pesan Prof Yudian Wahyudi saat menjadi pembicara kunci pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dengan tema 'Islam, Pancasila dan Kebangsaan'.
Prof Yudian juga mengucapkan terima kasih kepada eks Napiter yang sudah kembali ke Pancasila dan NKRI.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu karena sudah kembali dan ikrar terhadap Pancasila dan NKRI," pada acara tersebut yang diselenggarakan BPIP berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard Law School Amerika itu menegaskan Pancasila harus menjadi nilai dasar yang dipedomani dalam menjalani kehidupan.
"Nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam laku dan tindakan kita, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara," tegas Prof Yudian.
Dia juga mengingatkan khususnya kepada para Napiter agar jangan mudah terpengaruh oleh ajakan yang menawarkan ideologi-ideologi transnasional.
Puluhan napi terorir di wilayah Banten mengikuti pembinaan ideologi Pancasila yang diselenggarakan BPIP berkolaborasi dengan UIN Sultan Maulana Hasanudin
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Eks Napiter Ajak Komunitas Mantan Anggota JI Menjaga Kondusifitas Nataru
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Mengenal Zakat, Syarat, dan Jenisnya Menurut Islam
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Minat Masyarakat Indonesia jadi Transmigran Sangat Tinggi
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat