BPJS dinilai Berkedok Asuransi

jpnn.com - JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam pelaksanaannya dinilai masih amburadul.
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN), Joko Heriono menilai BPJS dalam realisasinya tak ubahnya seperti asuransi, bukan bertindak sebagai jaminan sosial.
"Jaminan sosial tapi rohnya asuransi, ini kan enggak bener," beber Joko diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/6).
Menurut dia, jaminan sosial seharusnya tidak memikirkan bagaimana kepesertaan dan iuran. Jaminan sosial harusnya memikirkan bagaimana rakyat berobat tanpa terbebani bukan sebaliknya.
"Kalau jaminan tidak usah ribut iuran, kalau sakit ya dapat pengobatan sampai sembuh," terang dia.
Terlebih, UU No. 40 Tahun 2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) masih menganut aturan asuransi yang kurang tepat, di mana setiap warga harus menjadi peserta dan memberikan iuran yang memberatkan.
"Isi UU itu menganut roh orang asing dan masih memberatkan masyarakat, makanya harus segera direvisi," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam pelaksanaannya dinilai masih amburadul. Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN), Joko Heriono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Mandiri Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif lewat Respectful Workplace Policy
- CropLife Indonesia Dorong Pengelolaan Pestisida Berkelanjutan
- Pertamina Patra Niaga Raih 12 PROPER Emas & 61 PROPER Hijau dari KLH
- Selamat, Dirut Pertamina Raih Green Leadership Utama dari KLH
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Bisnis, Bank Raya & APP Group Teken Kerja Sama
- Ekonom Nilai Danantara jadi Sinyal Positif untuk Investor