BPJS Kesehatan Optimistis Kualitas Layanan Pasien Kanker Akan Lebih Baik
jpnn.com, JAKARTA - BPJS Kesehatan telah mengeluarkan sekitar Rp 20 triliun untuk menangani penyakit katastropik.
Namun, sebanyak Rp 3,5 triliun atau 18 persen digunakan untuk membayar pelayanan pasien program jaminan kesehatan nasional–kartu Indonesia sehat (JKN-KIS)
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam webinar bertajuk Indonesia Day: Developing Molecular Diagnostics in Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Minggu (03/10).
Menurut dia, pasien kanker yang dijamin oleh program JKN-KIS paling banyak berusia 41-60 tahun. Dia mengatakan 69 persen penderitanya adalah perempuan.
Sementara itu, kanker yang paling banyak diderita dan menyedot biaya paling tinggi adalah kanker payudara, disusul kanker di bagian pencernaan dan kanker serviks.
"Ini seperti dua sisi mata uang bagi kami. Di satu sisi, makin banyak masyarakat yang tertolong karena dapat mengakses layanan kesehatan untuk pengobatan kanker," kata Ghufron.
Namun di sisi lain, dia mengatakan, beban biaya pelayanan kesehatan terus bertambah.
"Ini yang jadi tugas besar kita semua, bagaimana agar bisa mengendalikan angka penderita katastropik, termasuk kanker,” jelas Ghufron.
BPJS Kesehatan optimistis kualitas pelayanan untuk pasien penyandang kanker bisa semakin baik ke depannya.
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- HUT Ke-60 Golkar, Ahmad Irawan Gelorakan Semangat dan Gaya Hidup Sehat
- Danone Indonesia Perkuat Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Keluar
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak