BPJS Kesehatan: RSI Siti Hajar Sidorajo Punya Layanan Khusus Kanker
jpnn.com, SIDOARJO - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengapresiasi dengan diresmikan Gedung IGD Modern dan Layanan Kometerapi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (28/9).
Dengan diresmikan gedung baru itu, Ghurfon berharap RSI Siti Hajar Sidoarjo bisa memberikan pelayanan gawat darurat yang sesuai kompetensi dan kemampuan dengan waktu respon yang cepat serta penanganan tepat.
Mengingat IGD merupakan pertolongan pertama pasien pada kondisi darurat sehingga standar penanganan harus senantiasa diperhatikan.
"Gedung baru itu diharapkan bisa memberikan pelayanan darurat yang baik agar mutu pelayanan kesehatan terjaga,” kata Ghufron dalam kunjungan peresmian Gedung IGD Modern dan Layanan Kemoterapi RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Dia menambahkan, ketersediaan layanan kemoterapi rumah sakit itu tentu sangat dibutuhkan lantaran kanker masih menjadi masalah kesehatan terbesar di Indonesia
Selain itu, dia menyebut kanker juga menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler.
Dia berharap adanya layanan kemoterapi di RSI Siti Hajar itu pelaksanaan kasus kanker di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya akan lebih komprehensif.
Rumah sakit itu, lanjut dua, harus bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat yang masih mengandalkan program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi yang optimal.
BPJS Kesehatan berharap RSI Siti Hajar Sidoarjo bisa memberikan pelayanan gawat darurat yang sesuai kompetensi dan kemampuan dengan waktu respon yang cepat serta penanganan tepat.
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- 4 Khasiat Biji Anggur, Tekanan Darah Tinggi Bakalan Ambyar
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- Childfree Berdampak Positif dan Negatif, Begini Penjelasan Dokter Ngabila