BPJS Kesehatan Siapkan Rp 143,6 Miliar Untuk Pasien Kanker Serviks
jpnn.com, SURABAYA - Kanker serviks tidak hanya menjadi penyakit mematikan, tapi juga menyedot dana yang cukup besar bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS Kesehatan.
Menurut M. Cucu Zakaria, Kepala BPJS Kesehatan, Cabang Surabaya, pihaknya telah menyiapkan Rp 143,6 miliar untuk peserta pasien kanker serviks.
Mulai dari membuka pelayanan kesehatan dan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.
Menurut Cucu, dana tersebut untuk membiayai 12.820 kasus kanker serviks di pelayanan rawat jalan, dan 6.938 kasus rawat inap.
Untuk itulah, selama 13-31 Juli 2017, BPJS Kesehatan menyelenggarakan bulan deteksi dini kanker serviks.
"Kami mengimbau peserta JKN, KIS, untuk memanfaatkan momen ini dengan melakukan deteksi dini kanker serviks," kata Cucu.
Deteksi dini perlu dilakukan agar bila memerlukan penanganan lebih lanjut bisa segera dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Hingga saat ini, dari seluruh peserta JKN, KIS, baru 101.097 peserta yang melakukan deteksi dini Iva, dan Papsmear dengan 93.263 peserta.(end/jpnn)
Kanker serviks tidak hanya menjadi penyakit mematikan, tapi juga menyedot dana yang cukup besar bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS Kesehatan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Cegah Kanker Serviks, IDI Borong Bagikan Informasi Pengobatan
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara