BPJS Masih Andalkan Skema SCF Atasi Defisit
jpnn.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS masih mengandalkan skema SFC (Supply Chain Financing) untuk mengatasi defisit pembayaran ke berbagai fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit (RS), sembari menunggu solusi lain dari pemerintah.
Hal itu disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris usai rapat bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/7).
SCF sendiri merupakan program pembiayan melalui perbankan maupun lembaga keuangan yang menjadi mitra BPJS.
"Ini kan dapurnya pemerintah bekerja nih, bagaimana pelayanan masyarakat tidak berhenti, rumah sakit juga tetap melayani, keterlambatan bayar ditutup dulu dengan mekanisme SCF. Pada akhirnya semua akan diselesaikan, itu yang kami bicarakan tadi," kata Fahmi.
BACA JUGA: Ini Pemicu Komunitas Pasien Cuci Darah Somasi BPJS Kesehatan
Dia menjelaskan bahwa rapat internal pemerintah itu secara umum membahas persoalan yang dihadapi BPJS berkaitan dengan pelayanan kesehatan, ketidaksinkronan pendapatan dan belanja dan langkah-langkah penyelesaiannya.
Namun demikian, dia memastikan pelayanan kesehatan pada masyarakat tetap berjalan. Di sisi lain juga berproses pembenahan menyeluruh terhadap sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan melihat semua aspek, termasuk kepesertaan.
"Intinya ini diselesaikan, sementara itu kita punya mekanisme di supply chain financing, yang rumah sakit akan menjaga cash flow-nya. Nanti akan rapat lagi setelah ini, masih akan dibicarakan lagi di tingkat menteri PMK," terang Fahmi.
BPJS masih mengandalkan skema SFC (Supply Chain Financing) untuk mengatasi defisit pembayaran ke berbagai fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit (RS), sembari menunggu solusi lain dari pemerintah.
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Jateng-DIY Capai 41,5 Juta Jiwa
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud