BPJS Pernah Berurusan dengan Bank untuk Bayar Rumah Sakit, tetapi Kini Beda Ceritanya
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyampaikan lembaga janinan kesehatan itu pernah kesulitan membayar rumah sakit.
Hal itu membuat BPJS pernah berurusan dengan perbankan agar rumah sakit rekanan dapat terbayar.
"Rumah sakit kita bayar, dan BPJS pernah kesulitan bayar dulu, akhirnya kita ke bank untuk bisa bayar (rumah sakit)," kata Ali dalam acara Diskusi Publik dengan Tema “Outlook JKN: Satu Dekade Jaminan Kesehatan Nasional, Sudahkah Sesuai Harapan?” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Ali menuturkan dana yang didapat dari perbankan untuk membayar rumah sakit lantaran keuangan BPJS Kesehatan selalu mengalami defisit.
Bahkan, sejak BPJS Kesehatan dibentuk baru beberapa tahun belakangan ini baru mengalami surplus.
Menurut dia, ada dua faktor yang menyebabkan keuangan BPJS Kesehatan mengalami surplus yaitu faktor internal dan eksternal.
Ali menjelaskan faktor internal itu ialah ucap BPJS Kesehatan melakukan terobosan besar-besaran, sekaligus mendayagunakan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten.
Sementara faktor eksternal justru datang dari peserta BPJS Kesehatan.
Dirut BPJS Ali Ghufron mengungkapkan BPJS pernah berurusan dengan perbankan untuk membayar rumah sakit.
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank
- LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial
- Tingkatkan Kenyamanan Bertransaksi, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi
- Mantap, Bluebird Catat Pendapatan Rp 3,66 Trilun Pada Kuartal Ketiga 2024
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara