BPJS Siapkan Asuransi 48 Kali Gaji untuk 7 Awak AirAsia QZ8501

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana asuransi untuk awak AirAsia QZ8501 yang meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut. Ini disampaikan Elvyn usai bertemu Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis, (8/1).
"Sudah kita siapkan dan sudah siap bayar. Itu diserahkan langsung kepada ahli warisnya," ujar Elvyn.
Menurutnya BPJS Ketenagakerjaan berkoordinasi dengan pihak AirAsia terkait pemberian asuransi tersebut. Pemberian asuransi ini 48 kali dari gaji para awak pesawat tersebut. Elvyn mengaku secara peraturan pihaknya tidak dapat membeberkan angka asuransi yang didapat para ahli waris awak tersebut.
"48 kali upah mereka. Jadi tiap orang itu beda, tergantung upah mereka. Angkanya kan kita enggak boleh kasih tahu. Tapi yang jelas 48 kali upah. Boleh cek sendiri kira-kira berapa," sambung Elvyn.
Seperti diketahui dalam Pesawat AirAsia QZ8501 terdapat 7 awak pesawat dan 155 penumpang. 7 awak itu di antaranya
Kapten Iriyanto (Pilot), Remi Emmanuel P – (Kopilot), Wanti Setiawati (awak kabin), Khairunnisa Haijar (awak kabin), Oscar Desano (awak kabin), Wismoyo Ari Prambudi (awak kabin) dan Saiful Rahmat (engineer). (flo/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana asuransi untuk awak AirAsia QZ8501 yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi