BPJS tak Beri Dampak Buruk Bagi Asuransi Jiwa
jpnn.com - SURABAYA – Industri asuransi jiwa ternyata tak tergerus dengan kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kehadiran asuransi jaminan kesehatan pemerintah itu justru meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya perlindungan asuransi.
Chief Distribution Officer PT Asuransi Cigna Herlin Sutanto menyatakan, pihaknya melakukan riset terhadap 1.000 responden di sejumlah kota besar di Indonesia.
Hasilnya, sebanyak 70 persen responden merasa perlu mendapatkan perlindungan asuransi.
Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat besar. Sebab, jumlah penduduk, kesenjangan proteksi, dan pertumbuhan kelas menengah tinggi.
”Sebanyak 83 persen responden di luar Jakarta menyadari pentingnya asuransi untuk keamanan finansial,” terangnya saat peluncuran Cigna Multi Proteksi dan Cigna Investa Plus di Surabaya kemarin (28/9).
Asuransi, lanjut dia, kini tidak dipandang sebagai alat proteksi, melainkan berkembang menjadi instrumen investasi.
Hal tersebut sangat menjanjikan bagi masyarakat yang berusia 30–40 tahun.
SURABAYA – Industri asuransi jiwa ternyata tak tergerus dengan kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kehadiran asuransi jaminan
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 11 Januari, Jadi Sebegini Per Gram
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri