BPK Audit Stimulus Fiskal 2009
Selasa, 21 Juli 2009 – 17:40 WIB
JAKARTA—Pemberian paket stimulus fiskal di Indonesia ternyata tanpa disadari justru menimbulkan dampak negatif. Selain itu, bahkan Indonesia juga dinilai belum siap melaksanakan program stimulus fiskal. “Paket stimulus fiskal di Indonesia hanya terfokus pada penghematan pajak saja. Lain dengan Malaysia, yang jangkauan sektornya lebih banyak,” kata Kepala Direktorat Litbang BPK, Gudono dalam konpres di Kantor BPK, Selasa (21/7) Untuk diketahui, hingga saat ini BPK RI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPK Malaysia untuk melakukan riset mengenai bagimana memecahkan masalah perekonomian di tengah krisis global. Salah satunya, menyakut impact dari paket stimulus pemerintah yang memiliki dampak negatif.
Dijelaskan, BPK sendiri akan melakukan audit terhadap stimulus fiskal 2009 sebesar Rp 73,3 triliun. Dari proses pemeriksaan tersebut, terangnya, BPK akan dapat melihat seberapa besar pengaruh pemberian stimulus fiskal ini oleh pemerintah.
Baca Juga:
“Karena stimulus fiskal bisa saja menimbulkan dampak positif maupun negatif,” tambahnya yang juga menambahkan, dalam proses audit, BPK juga lebih mengarah pada stimulus perpajakan yang nilainya hampir 75 persen dari total stimulus fiskal yang diberikan pemerintah. “Hasil audit stimulus ini akan diserahkan Oktober 2009,” lanjutnya.
Baca Juga:
JAKARTA—Pemberian paket stimulus fiskal di Indonesia ternyata tanpa disadari justru menimbulkan dampak negatif. Selain itu, bahkan Indonesia
BERITA TERKAIT
- Chandra Soroti Arah Kebijakan Amnesti 44 Ribu Narapidana Era Prabowo
- Sakti Wahyu Trenggono Masuk Kategori Menteri Terbaik Versi LPI
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- Hasil Survei LPI: Budi Gunawan Menteri Terbaik
- 2 Desa di Tapsel Diterjang Banjir Bandang, 495 KK Terdampak
- Jelang Libur Nataru, Status Gunung Dieng Naik ke Level Waspada