BPK dan KPK Didesak Segera Periksa PT KS
Kamis, 04 November 2010 – 14:51 WIB
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik dan politik, Ichsanudin Noorsy, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera melakukan audit investigasi terhadap proses penjualan saham perdana PT (Persero) Krakatau Steel (KS) melalui initial public offering (IPO). Desakan tersebut, menurut Ichsanudin, karena pelepasan saham perdana KS melalui IPO jauh di bawah nilai investasi kapasitas terpasang saat ini. Menurut Ichsanudin yang juga mantan anggota DPR itu, transaksi pelepasan saham perdana PT KS itu lebih dalam konteks transaksi politik balas jasa, terhadap suatu peristiwa politik masa lalu yang memang sulit untuk diungkap. Tetapi menurutnya, kejadiannya pasti ada.
"Nilai riil investasi kapasitas terpasang berkisar pada Rp 1.350, sementara harga saham yang dilepas tidak lebih dari Rp 850. Ini mirip pola-pola 'penggorengan' saham Indosat tempo hari," kata Ichsanudin, dalam diskusi bertema "Membedah IPO Krakatau Steel", di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11).
Apalagi kata Ichsanudin, dengan menyebut-nyebut (bahwa) pihak calon pembeli dari Korea dan Jepang itu (adalah) dalam rangka memudahkan ekspor baja produk KS ke luar negeri. "Itu tambah tidak masuk akal lagi, karena kebutuhan baja dalam negeri (saja) justru tidak tercukupi oleh produksi Krakatau Steel," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik dan politik, Ichsanudin Noorsy, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BERITA TERKAIT
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong