BPK Dapati 4.941 Kasus di Pemda
Jumat, 06 April 2012 – 01:48 WIB
Selain itu, terang Hadi, BPK telah memberikan opini wajar tanpa pengecuali (WTP) atas 34 LKPD 7 persen, opini wajar dengan pengecuali (WDP) atas 341 LKPD 66 persen, opini tidak wajar (TW) 5 persen atas 26 LKPD tahun 2011, dan opini tidak menyatakan pendapat (TMP) atas 115 LKPD 22 persen. Ini menunjukkan kenaikan proporsi opini WTP dan WDP dibandingkan opini LKPD tahun sebelumnya.
’’Ini menggambarkan adanya perbaikan sistem pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah khususnya dalam pencatatan dan pelaporan keuangan daerah oleh pemerintah daerah,’’ kata dia.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengapresiasi temuan kerugian sebesar Rp 13,25 triliun tersebut. ’’Kondisi ini tentunya tidak lepas dari kerja keras BPK RI,’’ ucap senator asal Sumatera Barat ini.
Namun, tambah dia, yang perlu diapresiasi dan ditingkatkan adalah supaya penyimpangan pengelolaan keuangan negara dapat terus diminimalisasi. Maka, pembiayaan pembangunan dilakukan mendapatkan porsi yang tepat dan sesuai kebutuhan masyarakat. ’’Maka dari itu, DPD terus mendukung upaya yang dilakukan BPK,’’ kata negarawan muda ini.
JAKARTA-Kasus keuangan di Indonesia ternyata masih sangat tinggi. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS)
BERITA TERKAIT
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai
- Diskusi dengan Kemenkeu, Kementrans Menjajaki Skema Kerja Sama Badan Usaha