BPK Desak Desentralisasi UN SMA/SMP
Sentralisasi Malah Bikin Biaya Bengkak
Kamis, 25 April 2013 – 18:40 WIB
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI merekomendasikan penggandaan naskah Ujian Nasional (UN) ke depan kembali desentralisasi, tidak lagi terpusat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Alasannya, selain keterlambatan pendistribusian juga efisiensi anggaran.
Anggota BPK RI Rizal Djalil mengatakan, terjadi perbedaan yang cukup besar jika penggandaan naskah UN dilakukan oleh daerah dengan provinsi. "Jika proses mencetak naskah UN dilakukan di daerah-daerah, kisruh distribusi lembar UN seperti saat ini akan bisa diminimalisir," katanya.
Baca Juga:
Sebagai pembanding, Rizal memaparkan data anggaran UN 2013 tingkat SD yang diselenggarakan oleh provinsi dengan UN SMA/SMP oleh pusat. Misalnya untuk biaya penggandaan dan distribusi naskah UN SMA/SMP mencapai 58 persen, sedangkan SD hanya 42 persen.
Yang lebih boros lagi adalah biaya pengawasan UN SMA/SMP yang mencapai 91 persen atau senilai Rp 98.031.021.000. Sedangkan di tingkat SD hanya 9 persen atau Rp 9.587.493.000.
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI merekomendasikan penggandaan naskah Ujian Nasional (UN) ke depan kembali desentralisasi, tidak lagi terpusat
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert