BPK Dianggap Gamang Mengaudit Century
Sabtu, 31 Desember 2011 – 12:17 WIB
JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan yang baru saja menyelesaikan pemeriksaan lanjutan terus mendapat sorotan dari kalangan parlemen. Kali ini, alasan tidak bisa menembus sejumlah lembaga untuk mendapatkan data, diantaranya Bapepam dan Bank Indonesia, sangat disesalkan.
Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari menilai, situasinya bertambah aneh kalau atas ketidakmampuan tersebut BPK kemudian meminta bantuan pada DPR.?BPK harus tahu bahwa dalam perspektif kontitusi, diantara lembaga-lembaga negara itu tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah," sesal Hajriyanto Tohari, saat dihubungi, kemarin (30/12).
Baca Juga:
Dengan kenyataan tersebut, dia tidak bisa membayangkan, betapa besar kesulitan yang akan dihadapi BPK jika sewaktu-waktu nanti harus mengaudit DPR. Sebab, saat ini saja, untuk melakukan audit investigative atau forensik terhadap suatu lembaga atau badan negara saja, BPK kemudian meminta bantuan DPR. "Ini sangat absurd," tandasnya.
Dia menambahkan, kalau perbedaan masing-masing lembaga negara hanya pada fungsi dan kewenangannya. Selebihnya, mereka supreme (berdaulat) ketika menjalankan fungsinya masing-masing. Dalam konteksi ini maka BPK itu juga supreme ketika menjalankan fungsinya dalam memeriksa keuangan negara. "Sama halnya dengan MK, MA, bahkan KPK sekalipun," tegas politisi Partai Golkar tersebut.
JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan yang baru saja menyelesaikan pemeriksaan lanjutan terus mendapat sorotan dari kalangan parlemen. Kali ini,
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun